Ketika saya berdiskusi dengan sahabat saya ini, mendadak saya melihat sebuah penglihatan seperti sebuah layar film di samping kanan sahabat saya tersebut. Dalam penglihatan itu saya melihat seseorang yang sedang bersungguh-sungguh mempresentasikan proyeknya, untuk membangun suatu tembok kotanya yang sudah menjadi puing-puing. Dan tiba-tiba ada sebuah suara berkata NEHEMIA..., saya segera menceritakan apa yang saya lihat tersebut kepada sahabat saya itu. Selang beberapa waktu ketika kami mendiskusikan penglihatan tersebut, kami mendapatkan hikmat, bahwa "DRIVING FORCE" atau arahan ke depan adalah meneladani seorang Nehemia.
Singkatnya ada beberapa point yang mengetarkan hati saya, dan terus bersuara dalam hidup saya, dari Nehemia, yaitu :
- Kasihnya terhadap bangsanya
- "Sense of crissis" yang muncul dari hati yang ber-empati.
- Sadar akan panggilan hidupnya
- Mengutamakan "DOA" adalah langkah awal yang paling strategis untuk menjawab panggilan hidupnya.
- Keberanian untuk menyampaikan visi
- Analisa [pemetaan] dan perencanaan yang tepat dan detil
- Penerapan sistem manajemen yang tepat
- LTWA concept [Less Talk Work Alot]
- Fokus
- Integritas yang teruji
Kesemuanya diatas jika kita teladani akan menolong kita untuk melewati masa-masa sukar di tahun 2009, serta akan membawa kita kedalam sebuah tingkatan kepekaan untuk mengerti panggilan TUHAN bagi kita, bagi kemuliaan Nya.
NEHEMIA 2 : 17
INDONESIA TB :
Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela."
MESSAGE :
Then I gave them my report: "Face it: we're in a bad way here. Jerusalem is a wreck; its gates are burned up. Come--let's build the wall of Jerusalem and not live with this disgrace any longer."
INDONESIA TB :
Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela."
MESSAGE :
Then I gave them my report: "Face it: we're in a bad way here. Jerusalem is a wreck; its gates are burned up. Come--let's build the wall of Jerusalem and not live with this disgrace any longer."
Jika saya prafrasekan kembali dan membuatnya lebih dramatis ayat ini, maka akan menjadi sebagai berikut :
Hai orang Indonesi, lihatlah dan sadarilah sebuah kenyataan, bahwa kita saat ini mengalami kesukaran dalam hidup, perekonomian kita selalu tidak stabil, diantara kita menjadi senang untuk saling menyakiti dengan berkedok memperjuangkan kebenaran, bukankah ini sangat memalukan ?, tembok-tembok kebenaran bangsa ini telah roboh, dan telah digantikan dengan ketelanjangan yang memalukan, banyak dari saudara-saudara kita sebangsa senang bertikai, berpolemik, siapa kuat dia menang, hukum rimba menjadi utama di bangsa kita....dimana hati nurani, dimana kebijakan hati, dimana kearifan pikiran, dan dimanakah semangat kebangsaan, persaudaraan, dan kekeluargaan ?. Ayolah....sadarlah...bangunlah....serukanlah kuat-kuat..TUHAN pakai kami untuk membangun kembali tembok-tembok kebenaran di bangsa kami !
Hai orang Indonesi, lihatlah dan sadarilah sebuah kenyataan, bahwa kita saat ini mengalami kesukaran dalam hidup, perekonomian kita selalu tidak stabil, diantara kita menjadi senang untuk saling menyakiti dengan berkedok memperjuangkan kebenaran, bukankah ini sangat memalukan ?, tembok-tembok kebenaran bangsa ini telah roboh, dan telah digantikan dengan ketelanjangan yang memalukan, banyak dari saudara-saudara kita sebangsa senang bertikai, berpolemik, siapa kuat dia menang, hukum rimba menjadi utama di bangsa kita....dimana hati nurani, dimana kebijakan hati, dimana kearifan pikiran, dan dimanakah semangat kebangsaan, persaudaraan, dan kekeluargaan ?. Ayolah....sadarlah...bangunlah....serukanlah kuat-kuat..TUHAN pakai kami untuk membangun kembali tembok-tembok kebenaran di bangsa kami !
Be Ready !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan memberikan komentar