Selasa, Januari 20, 2009

18 Januari 2009 Ketika itu ...

Kemarin 18 Januari 2009, adalah hari yang membuat pikiran ku terus bergolak mempertanyakan kasus BUNUH DIRI yang dilakukan oleh seseorang yang lumayan saya kenal, karena saya beberapa kali belanja bahan-bahan bangunan disana, serta Istri dan anaknya adalah pasien klinik gigi istri saya.

Saya dan istri saling bertukar pikiran, yang berkisar pada pertanyaan-pertanyaan, "lho bukankah tokonya sukses ?, bukankah berada di posisi yang strategis letak tokonya ?, bukankah mereka berkecukupan ?, dan bukankah-bukankah yang lainnya.
Apa lagi setelah mendapatkan informasi dari media masa kalau pemicu bunuh diri tersebut dikarenakan sang Istri menginkan sang Suami membelikan dia Mobil, tetapi apa daya kondisi perekonomian keluarga belum mendukung. maka MARAHLAH sang Istri dan mengambil keputusan untuk kabur dari rumah. Setelah mendapat info tersebut makin prihatinlah kami.

TETAPI ketika saya merenungkan firman TUHAN, saya menyadari betapa rapuhnya manusia ini, betapa mereka mudah robek jiwanya.

Minyak dan wangi-wangian menyukakan hati, tetapi penderitaan merobek jiwa.
Amsal 27 : 9


Dan semakin saya merenungkan, semakin saya menyadari bahwa saya pun tidak akan luput dari incaran jebakan dunia dan segala sistemnya untuk merobek jiwa saya. TETAPI syukur kepada ALLAH, bahwasanya kasihNya selalu cukup bagi kita, dan perlindunganNya selalu sempurna bagi kita.

Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
Yohanes 17 : 15

Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
Wahyu 3 : 10

Firman TUHAN pun mengajarkan kepada kita untuk berani belajar melangkah menembus awan hitam masalah dan mendapatkan sesuatu yang indah disana. Seringkali sinar sang mentari ditutupi oleh awan yang pekat, tetapi sadarilah ketika kita berani melangkah menembusnya, maka kita akan menemukan sinar terang sang Mentari. Sebagai umat percaya kita harus memahami ini, bahwa segala problematika kehidupan kita ini, selalu membawa hasil akhir yang positif bagi kehidupan kita.

Roma 5:1-5
5:1Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
5:2Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
5:3Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Dalam ROMA 5 : 1 - 5, Paulus mengajarkan kepada kita mengenai pokok-pokok pengajaran mengenai bagaimana sikap kita terhadap problematika kehidupan. Pada ayat yang pertama, kita menyadari benar bahwa HANYA karena Yesus Kristus sajalah, kita mendapatkan posisi untuk hidup penuh kedamaian dengan BAPA, dalam terjemahan Message, disana diterjemahkan dengan kalimat "...make us fit for him...", yaitu kita ini menjadi berkenan dan sesuai dalam pemandangan BAPA. Mengapa ayat pertama ini begitu penting ?, jawabannya adalah "BAPAlah yang menjadi penentu merah-hijaunya kehidupan kita !". 1 Samuel 2 : 6 - 9 adalah alasan yang tepat untuk kita mengAMINkan ayat pertama dari Roma 5 ini. Dengan kata lain tanpa YESUS kita tidak akan mampu hidup tegak sesuai dengan kebenaran TUHAN di dalam dunia ini.

Ayat yang kedua lebih menekankan lagi batapa pentingnya iman kita kepada Yesus Kristus. Bahwa memlaui Kristus kita beroleh mendapatkan kasih karunia, yaitu untuk berharap mendapatkan anugerah kemuliaan dari BAPA.

Dan pada ayat yang ketiga disana dinyatakan bahwa kasih karunia tersebut membuat kita menjadi bersukacita sekalipun di tengah penderitaan, karena kasih karunia tersebut menyadarkan seluruh kesadaran kita sebagai umat percaya, bahwa penderitaan [selanjutnya baca : problematika kehidupan ku] yang diijinkan untuk kita alami merupakan langkah proses BAPA bagi kita agar kita menjadi umat yang TEKUN. Dalam bahasa aslinya KETEKUNAN menggunakan frasa "hupomone", yang memiliki definisi : "steadfastness, constancy, endurance", yang artinya : adalah orang yang tetap kepada tujuannya tidak peduli tantangan, hambatan, serta lawan yang yang dia hadapi, singkatnya HUPOMONE diterjemahkan dengan kata KEGIGIHAN. Jadi penderitaan yang kita alami akan melatih kita menjadi gigih untuk tetap melangkah menuju pemenuhan TUJUAN ILAHI dalam kehidupan kita.

Ayat yang ke empat menunjukan bahwa kegigihan seseorang membuat orang tersebut menjadi TAHAN UJI, dan ketahanan uji seseorang menghasilkan PENGHARAPAN. Kata tahan uji dalam bahasa aslinya menggunakan kata "dokime", yang memiliki arti lulus test atau sesuatu hal yang telah melalui sebuah rangkaian test atau ujian dan sesuai dengan tolok ukur yang ditentukan sehingga menjadi yang tulen atau terbaik. Sedangkan PENGHARAPAN, dalam bahasa aslinya menggunakan kata "elpis", yang definisinya adalah sebuah kesadaran seseorang yang dipenuhi sukacita, kegembiraan, serta keyakinan diri akan digapainya sesuatu hal yang dia inginkan terjadi. JIKA jita parafrasekan kembali ayat keempat tersebut maka kalimat tersebut akan menjadi sebagai berikut : "Kita tahu bahwa manusia yang memiliki kegigihan untuk hidup dalam jalan TUHAN itu akan menjadi terbukti tulen dan ketulenan manusia tersebut akan menimbulkan sebuah sikap hati yang penuh sukacita serta keyakinan diri bahwa apa yang dia inginkan untuk digapai pasti akan dia dapatkan".

Dalam ayat yang kelima, disana ada sebuah pernyataan tegas, bahwa pengharapan yang kita miliki tersebut bukanlah pengharapan kosong, melainkan sebuah pengharapan yang TIDAK MENGECEWAKAN, karena ada sebuah jaminan, yaitu dicurahkan kasih karuniaNya melalui ROH KUDUSNYA dalam kehidupan kita. Dan Rohnya itu adalah sebuah jaminan bagi kita hingga tiba waktunya kita menerima upah yang harus kita terima.

memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.
2 Korintus 1:22

Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Efesus 1:14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan memberikan komentar