Rabu, Januari 21, 2009

Jawaban Kabur dari seorang Magniz Suseno

ROMO KAWULA BADHE NYUWUN PANJELASANIPUN.....


Suatu hari sang Profesor menjadi salah satu pembicara dalam seminar yang diadakan oleh sebuah Gereja Besar di Purwokerto. Beliau memaparkan mengenai peranan gereja dalam lingkungan yang pluralisitik seperti di Indonesia kita tercinta ini.




Ketika peserta seminar diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab, saya segera mengacungkan jari untuk di ijikan bertanya, pertanyaan saya sebenarnya berkisar mengenai langkah-langkah strategis apa yang sudah diambil oleh para pemimpin gereja, ketika melihat pemerintah mulai mencampuri masalah pluralistik yang ada di Indonesia, mulai kasus ahmadiah, pemblokiran faith freedom forum, dan perda-perda yang mewajibkan berbusana muslim di beberapa daerah pada setiap hari jumat. TETAPI saya menjadi heran ketika jawaban beliau kabur, beliau memberikan jawaban dengan mengkisahkan suatu daerah yang diwajibkan pakai busana muslim tiap jumat dan orang-orang nasarani tidak menolak. Ini bukan masalah menolak tidak menolak dari kaum nasarani, tetapi saya ingin mengetahui para pemimpin gereja baik dari Kristen maupun Katholik itu seperti apa wujudnya untuk meng antisipasi perkembangan-perkembangan yang sedang terjadi di sekitar masalah pluralitik tersebut.




Yah ...ijinkan di blog saya ini, saya bertanya kembali kepada Prof. F Magnis Suseno, SJ .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan memberikan komentar