Sebuah jurnal perjalanan kami, dalam mengemban misi untuk membangun kembali tembok-tembok kebenaran, agar bangsa ini kembali kepada jalur berkat TUHAN sehingga menjadi terhormat diantara segala bangsa. AMSAL 14:34 & NEHEMIA 2:17
Selasa, Januari 13, 2009
Sang Matahari putih Menunggang Sapi anak -anak Raja pun mengikuti
Pagi ini saya berbicang dengan dua orang hamba TUHAN yang sangat berkompeten memberikan informasi mengenai peristiwa yang menyedihkan di Kaliori-Banyumas. Mereka adalah Rev. Jeffry H dan Rev. Paulus, Salah satu dari hamba TUHAN tersebut , yaitu Rev. Paulus menceritakan dengan jelas kepada kami, kronologis peristiwa goncangan pelayanan yang terjadi di Kaliori, sehingga memaksa Gembala sidang yang ada di tempat itu mengku tidak sanggup dan menyerah.
Sebelum kita menghakimi hamba-hamba TUHAN ini,...BERHENTILAH DAN TAHAN LIDAH ANDA SEMUA,... perlu anda ketahui TEKANAN dari KEDAR di Banyumas sangatlah besar, dengan komposisi lebih dari 99 % non kristen, dan kekristenan hanya 0,86 % anda bisa mulai berhitung masalah yang sedang dialamai oleh para hamba-hamba TUHAN SEJATI yang ada di Banyumas.
Salah satu bentuk-bentuk penekanan dari pihak Kedar adalah memanfaatkan kekuatan finansial mereka, untuk memaksa dengan HALUS mereka dahulu yang sama-sama orang KEDAR, yang menjadi percaya kepada KRISTUS, untuk berbalik atau minimal enggan ke gereja. Hal ini terbukti dengan munculnya praktek-praktek bantuan modal baik dalam bentuk uang maupun, beberapa ekor sapi bagi jemaat digereja tersebut, dan banyak pesan-pesan yang berbau AGITASI menuju kepda PROVOKASI untuk mematahkan semangat BAYI-BAYI rohani tersebut melangkahkan kaki mereka kerumah TUHAN. ANEHNYA bayi-bayi rohani tersebut tidak juga beribadah bersama orang-orang Kedar itu. Ini jelas sebuah strategi yang SEBENARNYA berjangka pendek saja, yaitu melumpuhkan semangat pemimpin-peminpin gereja tersebut saja.
Saat ini gereja , yang memiliki sinode cukup besar di dunia Internasional tersebut, hanya tinggal memiliki jemaat 1 keluarga, yang berjumlah sekitar 6 orang saja, di desa tersebut. Kesulitan dan tantangan yang sudah tidak dapat ditanggulangi menurut perhitungan team mereka, memaksa team ini untuk melakukan TINDAKAN RADIKAL, yaitu melepas alias menjual gereja ini digunakan untuk mengembalikan dana-dana dari YAYASAN pusat, dan pengembangan pelayanan di desa lain yang masih bertahan. Harga yang ditawarkan untuk bangunan dan tanah yang sudah berizin KOMPLIT ini, yaitu IMB, dan surat ijin yang lain, serta daya tampung yang bisa menampung hampir 100 orang jemaat ini, hanya ditawarkan 80 juta rupiah [NEGO lagi].
Dengan fakta seperti ini, saya mendorong para pembaca tidak hanya sekedar berdoa, tetapi mulai bergandengan tangan mengambil langkah yang realistis dan alkitabiah untuk mengatasi masalah ini, yang SEBENARNYA ini bukan peristiwa yang pertama, tetapi ini sudah yang KESEKIAN kali melanda beberapa gereja di Kab. Banyumas tercinta ini. SO WAKE UP ....... YOUR TIME ALMOST OVERDUE
GBU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan memberikan komentar