Sabtu, Desember 06, 2008

Rev. Jeffry H said about THE REAL JESUS

YESUS MANUSIA ALLAH



BAB I


PENDAHULUAN


Ajaran yang menentang keilahian dan kemanusiaan Kristus sudah ada sejak zaman gereja mula-mula. Hingga masa kini, ajaran-ajaran yang berusaha memutarbalikkan kebenaran Alkitab mengenai Kristus tidak surut. Arius, presbiter dari Aleksandria mengatakan bahwa Yesus adalah ciptaan yang tergantung dengan Allah. Dia tidak maha kuasa, dan bisa berdosa. Tetapi karena bergantung kepada Allah, maka Yesus tidak berdosa. Sedangkan ajaran gnostik1 menganggap Yesus adalah zat perantara antara Allah dengan manusia. Ia adalah salah satu aeon2 dari Allah yang transenden. Keberadaan-Nya di dunia ini adalah semu (docetisme3). Lain halnya dengan Cerintianisme dan Adoptionisme. Aliran-aliran ini mengatakan bahwa Yesus adalah manusia biasa yang menjadi Kristus ketika Roh Kudus turun ke atas-Nya

Serangan-serangan terhadap Kristologi ini hingga masa modern tidak juga menjadi surut. Serangan-serangan terhadap Kristologi masa modern itu antara lain: Teologi Modern, Saksi Yehova, dan Gerakan Zaman Baru. Teologi Modern mengatakan bahwa Yesus itu manusia biasa yang menjadi tokoh terbesar karena ajaran-Nya yang penuh kasih. Ia sama seperti tokoh-tokoh agama lain.4 Saksi Yehowa mengatakan bahwa Yesus adalah ciptaan tertinggi Allah. Ia adalah malaikat tertinggi, sehingga Ia tidak maha kuasa. Ia bukan Allah, tetapi suatu allah. Sedangkan Gerakan Zaman Baru beranggapan bahwa Yesus adalah guru kasih, atau salah satu avatar5 yang datang ke dalam dunia.

Ajaran-ajaran tersebut di atas jelas-jelas bertentangan dengan Alkitab yang menjadi kepercayaan kaum Baptis dan orang Kristen pada umumnya. Oleh karena itu, pada makalah ini penulis menjelaskan pandangan Alkitab mengenai Yesus Kristus. Penulis berkeyakinan meskipun kebenaran alkitabiah mengenai Yesus terus-menerus diserang, kepercayaan umat Kristen sejati tidak akan pernah goyah dari abad ke abad. Kebenaran itu seumpama terang yang semakin jelas ketika keadaan sekelilingnya semakin gelap.



BAB II


YESUS KRISTUS ALLAH SEJATI MANUSIA SEJATI


Pernyataan Yesus Kristus adalah Allah sejati dan manusia sejati ini tidak terdapat secara hurufiah dalam Alkitab. Seperti halnya konsep Tritrunggal, pernyataan ini merupakan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang ada dalam Alkitab. Doctrinal statement Gereja Baptis Indonesia yang dihasilkan oleh Minit Kongres VIII menyebutkan bahwa Yesus adalah Allah sejati yang memiliki sifat-sifat Allah. Yesus adalah manusia sejati karena memiliki sifat-sifat manusia, tidak berdosa, tetapi “dibuat-Nya” menjadi dosa karena manusia.6

  1. Bukti-bukti Keilahian Kristus.

Alkitab menulis tentang bukti-bukti keilahian Kristus, yaitu:

    1. Ia memiliki Sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh Allah.

      1. Maha Hadir.

Sifat ini dinyatakan dalam Matius 18:20, Yoh 20:9, Mat 24:30, Wahyu 1:7. Yesus Maha hadir, keberadaannya tidak terbatas ruang dan waktu.

      1. Maha Kuasa.

Wahyu 1:8, Yoh 1:1-2, Yoh 10:18 menyebutkan Yesus Maha Kuasa. Satu-satunya pribadi yang Maha Kuasa hanya Allah saja. Maka dapat disimpulkan bahwa Yesus adalah Allah.

      1. Maha Tahu.

Yoh 6:64 menyebutkan bahwa Yesus tahu dari semula orang-orang yang percaya dan tidak percaya. Sedangkan yoh 6:15, Yesus tahu apa yang akan dikerjakan orang-orang terhadap-Nya.



      1. Kekal.

Yoh 1:1-2 menyebutkan bahwa Yesus sudah ada dari mulanya. Yoh 8:58 meNyebutkan bahwa Yesus ada sebelum Abraham ada. Mikha 5:1 menubuatkan kedatangan Mesias yang keberadaannya sejak dahulu kala. Kata dahulu kala diterjemahkan dari kata Ibrani olam yang artinya forever, ever, everlasting, evermore, perpetual, old, ancient, wold.7 Kata ini diterjemahkan dalam bahasa Yunani Septuaginta dengan kata aionos yang kata dasarnya aion, yang artinya age; world order, eternity.8 kata eternity yang artinya kekal lebih tepat dari pada kata purbakala, atau dahulu kala yang memiliki pengertian ganda. Berdasarkan UBS greek Dictionary kata eternity (kekal) lebih tepat daripada world order, ketika ayat ini dihubungakn dengan Yohanes 1:3 yang menyatakan bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Yesus.

      1. Tidak Berubah.

Ibrani 13:8 menyebutkan bahwa Yesus tetap sama dahulu, sekarang, dan selama-lamanya. Pribadi yang tidak berubah hanyalah pribadi yang sempurna, yaitu Allah sendiri.

    1. Ia menyandang Predikat yang hanya digunakan oleh Allah.

      1. Mengenal isi hati seseorang.

1 raja-raja 8:39 menyebutkan bahwa hanya Allah sajalah yang mengenal isi hati manusia, Yoh 2:25 menyebutkan bahwa Yesus mengetahui isi hati manusia.

      1. Yang awal dan yang Akhir, Terdahulu dan terkemudian.

Yes 44:6 menyebutkan bahwa Yahweh adalah satu-satunya Allah yang terdahulu dan yang terkemudian (yang awal dan yang akhir). Sedangkan Wahyu 1:7; 2:8; 21:6; 23:13 menyebutkan Yesus yang bergelar Yang Terdahulu dan Terkemudian.

      1. Ia menerima sembah.

Wahyu 22:8-9 menceritakan seorang malaikat yang akan disembah oleh Yohanes menolak penyembahan itu, dan menyuruh agar Yohanes menyembah Allah saja. Kel 20:4-5 mengatakan bahwa kita hanya boleh menyembah Allah saja. Wahyu 5:8 mengatakan para tua-tua meyembah Anak Domba,

      1. Ia disejajarkan dengan Yahweh.

Saat menubuatkan tanda-tanda kedatangan Mesias, Yes 40:3-5 menyebutkan: ”ada suara yang berseru-seru di padang gurun persiapkanlah jalan untuk TUHAN (YAHWEH).” Luk 2:76 dan Yoh 1:31 menyebutkan bahwa Yohanes akan mempersiapkan jalan bagi Yesus. Yohanes menjadi suara yang berseru-seru itu di padang gurun ”persiapkanlah jalan bagi Tuhan”. (Yoh 1:23). Dalam Yes 40:3-5 Tuhan yang dimaksud adalah Yahweh. Kemudian yang menjadi pertanyaan jika Yohanes mempersiapkan jalan bagi Yesus, mengapa ia berseru-seru persiapkan jalan bagi Yahweh? Oleh karena itu ayat ini bisa dimengerti bahwa nubuatan Yesaya ini digenapi dalam Yesus yang dinyatakan dalam Injil Lukas dan Yohanes. Jadi, Yahweh yang dimaksud dalam Perjanjian Lama yang akan datang adalah Yesus di Perjanjian Baru.

      1. Ia disebut sebagai Allah yang harus dipuji selama-lamanya. Roma 9:1-5 menyebutkan bahwa Mesias adalah Allah yang harus dipuji selama-lamanya.

      2. Memiliki roh Allah.

Semua nabi-nabi, rasul-rasul bahkan malaikat sekalipun tidak ada yang berani mengaku dirinya memiliki Roh Allah, justru mereka mengaku dimiliki Roh Allah. Tetapi dalam Wahyu 3:1 Yesus mengaku dirinya memiliki Roh Allah.

      1. Ia menjadi Tujuan Ibadah Orang percaya.

Kel 20:4-5 mengatakan bahwa kita hanya boleh beribadah kepada Allah saja, tetapi dalam Wahyu 22:3 menyebutkan bahwa orang percaya akan beribadah kepada Yesus. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Yesus adalah Allah.

    1. Ia menyamakan diri-Nya dengan Allah.

Injil Yohanes 8:38 ini memuat pernyataan Yesus yang mengatakan “…aku telah ada” kata ini dalam bahasa Yunani menggunakan kata ego eimi.9 Dalam Septuaginta, kata ini dipakai untuk menterjemahkan kata Ibrani ehyeh asyer ehyeh yang artinya ”Aku adalah Aku” yang merupakan perkataan Yahweh ketika menyatakan diri-Nya kepada Musa. (Kel 3:14). Sepanjang Perjanjian Lama Yahweh saja yang menggunakan kata ini, dan sepanjang Perjanjian Baru, hanya Yesus yang menggunakan kata ini. Hal ini menunjukkan adanya kesejajaran antar Yesus dengan Allah (Yahweh).

    1. Ia melakukan perbuatan yang hanya bisa dilakukan oleh Allah.

          1. Tidak Berdosa. Yoh 8:48, 2 Kor 5:21.

kesaksian rasul-rasul dan Perjanjian Baru menyatakan bahwa Yesus tidak berdosa, meskipun tidak ada pengakuan langsung dari mulut Yesus bahwa Ia tidak berdosa. Mengenai hal ini Guthrie mengatakan:

kita segera dapat berkata bahwa tidak ada bukti yang bertentangan dengan kesaksian rasul-rasul pada waktu-waktu selanjutnya mengenai ketidakberdosaan-Nya itu. Yesus tidak pernah membuat pengakuan dosa. Ia memulai pelayanan-Nya dengan memanggil orang-orang untuk bertobat, walaupun Ia sendiri tidak pernah menyatakan kebutuhan-Nya untuk bertobat. Pada waktu Ia dibaptiskan Yohanes, pada mulanya Yohanes ragu-ragu (menurut Mat 3:14), tetapi akhirnya ia setuju untuk membaptiskan-Nya. Yesus menyatakan bahwa Ia dibaptis untuk menggenapi seluruh kebenaran, bukan untuk menyuatakan pertobatan dari dosa.”10


          1. Membuat mukjizat atas otoritasnya sendiri.

Yesus menghardik angina ribut dengan kuasa-Nya sendiri (Luk 8:22-25, Luk 5:13, Mark 9:14-29). Demikian juga ketika Ia membuat mukjizat-mukjizat yang lain. Bnd dengan mukjizat Petrus dalam Kis 2:6, atau Paulus, Kis 16:18 yang menggunakan kuasa nama Yesus.

          1. Mengampuni Dosa. Luk 5:24.

Tidak ada seorang manusia pun yang memiliki hak untuk mengampuni dosa. Daniel Lie mengatakan ”Yesus mempunyai hak untuk mengampuni dosa. Tiada satu manusiapun, bagaimanapun arogannya, dapat mengampuni dosa sesamanya manusia, kecuali orang itu adalah Allah.”11

          1. Mencipta.

Allah merupakan pencipta segala sesuatu. Kej 1 dan 2 menceritakan kisah penciptaan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah. Sementara itu Yohanes 1:3 menyebutkan bahwa Yesus adalah pencipta segala sesuatu. Pengakuan iman Baptis menyebutkan bahwa oknum ilahi yang menciptakan dunia, menegakkan dan memerintah segala yang diciptakan ialah Anak Allah sebagai oknum kedua dalam Tritunggal.12

  1. Bukti-bukti Kemanusiaan Kristus.

Paruh abad kedua, muncul aliran Gnostik yang menolak kemanusiaan Kristus. Pandangan ini disebabkan pengaruh filsafat Yunani yang menganggap bahwa hal-hal materi adalah dosa. Bagi mereka dosa bukanlah pemberontakan terhadap Allah, melainkan dosa adalah hakikat dari materi. Keselamatan adalah kelepasan dari dunia materi. Oleh karena itu, bagi mereka tidak mungkin Yesus sungguh-sungguh menjadi manusia, karena berarti Ia juga akan berdosa. Pandangan ini sangat bertentangan dengan Alkitab. Alkitab menunjukkan bukti-bukti kemanusiaan Yesus.

        1. Kristus memiliki sifat sejati Insani.13

Yesus sungguh-sungguh memiliki unsur tubuh jasmani, dan mengalami tahap-tahap perkembangan seperti halnya manusia. Ia lahir lewat rahim seorang wanita yang menjadi ibunya. Ia mengalami kelemahan-kelemahan jasmani seperti manusia seperti tertidur (Mat 8:24), lapar dan haus yang artinya butuh makanan dan minuman, dan lain-lain.

        1. Yesus memiliki keluarga, silsilah dan sebutan sebagai Anak Manusia.14

Injil Matius merunut silsilah Yesus dari garis Yusuf sedangkan Lukas merunut silsilah Yesus dari garis Maria. Rupa-rupanya kedua silsilah itu merupakan keturunan Daud.

Dalam Konsikli Kalsedon, kedua nature Yesus ini dirumuskan secara tegas dengan mengatakan Yesus tidak bertabiat satu, dan tidak bertabiat dua, melainkan bertabiat dua dalam satu, yaitu keilahian dan kemanusiaan yang dinyatakan bukan suatu percampuran, pembauran, pemisahan, atau pembagian.15






BAB III

PENUTUP

Keilahian dan kemanusiaan Kristus itu sangat jelas dinyatakan dalam Filipi 2:1-10, yang menyebutkan bahwa Yesus adalah morphe Allah dan sekaligus morphe manusia.16 Keberadaan Yesus yang unik ini memenuhi ide mesianis dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Yohanes memproklamirkan keilahian Yesus dalam permulaan Injilnya dengan mengatakan ”firman itu adalah Allah” (ho logos estin theos17). Ia juga meneguhkan kemanusiaan Kristus dengan mengatakan ”apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan yang telah kami raba dengan tangan kami, tentang Firman Hidup itulah yang kami tuliskan kepada kamu.” (1Yoh 1:1).

Kesimpulannya, Alkitab memberikan kesaksian yang sangat memadai bahwa Yesus adalah Allah sejati-manusia sejati. Karena itu, setiap orang Kristen harus mengamini hal ini, meskipun pernyataan ini tidak terjangkau oleh daya nalar manusia. Keberadaan inilah yang memungkinkan Ia memenuhi syarat sebagai penebus manusia.18








Daftar Pustaka

Barclay-Newman Dictionary, Bible Work Version 4.0. 1996.

Ficket, jr, Harold, Kepercayaan Kaum Baptis Suatu Pedoman, Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia, Semarang, 1992.

Gutrhie, Donald, Teologi Perjanjian Baru I, BPK Gunung Mulia, Jakarta 1998.


Hartoyo, Imam, Subekti, Imam, Pengakuan Iman Kaum Baptis Tahun 1689, Sekolah tinggi Teologi Baptis Indonesia, Semarang 1992.

Indra, Ichwei G., Allah Manusia Sejati, Pelayanan Mandiri Mikhael, Semarang 2001.


Lie, Hali Daniel, Refleksi Atas Dua Natur Yesus Kristus, Buletin Eungelion edisi 103, GII Hok Im Tong, Bandung, 2007.


LXT LXX Septuaginta Rahlf’s, Bible Work, Version 4.0. 1996.

Pedoman Pernyataan Asas-asas Kepercayaan (Doctrinal Statement) Gabungan Gereja Baptis Indonesia, Minit KOngers VIII, 2005, Yogyakarta.


Sproul, R.C., Kebenaran-kebenaran Dasar Iman Kristen, Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang, 1998.


Sumarthana, Th., Pemikiran Kembali Kristologi untuk Menyongsong Dialog Kristen-Islam di Indonesia, dalamMemahami Ulang Misi Gereja, Penuntun Volume 4 Nomor 13 Gereja Kristen Indonesia Jawa Barat, Jakarta, 1997/1998.


TWOT Wrrdbook Entry, Bible Work. Version 4.0. 1996.

UBS Greek Lexicon, Bible Work, Version 4.0. 1996.

Williamson, G.I., Katekismus Singkat Westminster, Momentum, Surabaya, 1999.


1 Gnostik berasal dari kata gnosis yang artinya pengetahuan. Aliran ini adalah bidat abad kedua yang mencampuradukkan antara kekristenan dengan filsafat Yunani.

2 Aeon adalah suatu konsep dalam filsafat Yunani untuk menjelaskan adanya makhluk-makhluk suci hasil emanasi (pancaran keilahian) Allah yang transenden. Allah yang transenden mengalami emanasi sehingga menghasilkan aeon-aeon yang suci, namun kadar keilahiannya di bawah dari Allah yang transenden. Aeon itu bisa berupa dewa-dewi, bintang, malaikat, dan makhluk-makhluk roh yang lain.

3 Docetisme adalah suatu aliran dalam Gnostik yang mengatakan Yesus tidak sungguh-sungguh menjadi manusia, dan menderita disalib. Kemanusiaan dan penderitaan-Nya hanyalah semu belaka.

4 Th., Sumarthana salah satu teolog modern Indonesia seperti halnya Newman lebih setuju pandangan Arius dan menganggap Athanatius dipengaruhi Helenisme Ia juga mengatakan gagasan tradisional bahwa Yesus sungguh-sungguh ilahi sudah tidak relevan lagi. Sumarthana (1990). Hlm. 37.

5 Avatar atau Awatara adalah suatu dewa yang mewujudkan diri dalam bentuk manusia. Sering juga disebut Dewa Wisnu dalam Hinduisme. Ia adalah perantara antara Tuhan dengan manusia.

6 Pedoman Pernyataan Asas-Asas Kepercayaan (Doctinal Statement) Gabungan Gereja Baptis Indonesia, Minit Kongres VIII, 2005, Yogyakarta.

7 TWOT WordBook Entry, Bible Work. Version 4.0. 1996.

8 UBS Greek Lexicon, Bible Work. Version 4.0. 1996.

9 LXT LXX Septuaginta RAhlf’s. Bible Work. Version 4.0. 1996.

10 Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru I, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1998) hlm 255.

11 Hali Daniel Lie, Refleksi Atas Dua Natus Yesus Kristus, Buletin Euangelion edisi 103 (Bandung: GII Hok m Tong, 200) hlm 8

12 Imam Hartoyo, Imam Subekti, Pengakuan Iman Kaum Baptis Tahun 1689. (Semarang: Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia, 1992) hlm 19.

13 Ichwei G. Indra, Allah Manusia Sejati (Semarang: Pelayanan Mandiri Mikhael, 2001) hlm 42.

14 Ibid., hlm 43.

15 RC. Sproul, Kebenaran-kebenaran Dasar Iman Kristen (Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1998) hlm.104.

16 Morphe artinya form, nature. Barclay-Newman Dictionary. Bible Work. (1996).

17 Menurut Saksi Yehova terjemahan yang tepat adalah ”firman itu adalah suatu allah” (huruf kecil) karena kata theos tidak berartikel tertentu. Pendapat Saksi Yehowa ini justru tidak memenuhi kaidah bahasa Yunani Perjanjian Baru. Jika kata Theos berkata sandang tertentu, maka bisa berarti “Allah adalah firman itu” atau ”firman itu adalah Allah”. Pemakaian kata sandang tertentu pada kata logos adalah menunjukkan bahwa subjek kalimat itu terdapat pada kata logos. Dalam Perjanjian Baru kata theos terkadang tidak berkata sandang tertentu tetapi tidak bisa diterjemahkan suatu allah. Misalnya Yoh 1:6.

18 GI Williamson, Katekismus Singkat Westminster (Surabaya:Momentum, 1999) hlm 123.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan memberikan komentar