Kamis, Desember 11, 2008

SIKAP TIDAK PEDULI

Pagi ini ketika aku menjemput anak ku "Grace", aku bertemu dengan beberapa orang tua murid, yang sedang menunggu anak-anak mereka pulang sekolah. Saya menyapa seorang bapak yang sering dipanggil Koh Iim, dan kami mulai terlibat dalam perbincangan yang cukup seru, mengenai sikap beberapa Hamba TUHAN hari-hari ini.

Bagaimana mereka menunjukan sikap tidak pedulian dengan wujud melakukan pelayanan penyampaian Firman dari Yerusalem, dengan jas perlente, dan yang tentu biaya-biaya yang di keluarkan mereka itu sangat mahal. Padahal disisi lain banyak pelayanan yang sedang membutuhkan dana, tetapi dana tersebut sangat susah di dapat, seperti diakonia, palayanan bagi anak-anak jalanan, anak-anak miskin, dll.

Hem ..... jika saya renungkan memang benar apa kata Koh Iim tersebut. Sekalipun dari mulut keluar kata kasih dan kepedulian tetapi bahasa perilaku dan sikap sering kali tidak bisa menipu.

Di Banyumas diperkirakan 38 % warganya adalah orang miskin, bayangkan jika para hamba TUHAN yang kaya raya tersebut, mau dengan TULUS, menyisihkan sedikit hartanya, dan kalau perlu menyusun suatu skala prioritas dalam penggunaan amunisi sumberdaya yang berupa uang, bagi sebuah pelayanan penjangkauan bagi 38 % kaum miskin, yang akan memiliki impact yang sangat besar bagi Banyumas.


Sikap tidak pedulian memang penyakit yang menjalar dengan cepat bahkan masuk kedalam sistem gereja secara organisasi. Sangat disayangkan jika tubuh Kristus tidak ada ubahnya dengan sikap yang dimiliki oleh dunia ini, yaitu "I Don't Care alias Aku Tidak Peduli alias Butuhku bae isih akeh mosok aku kudu berbagi to kang".

Roma 12 : 2

TB :

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

BIS :


Janganlah ikuti norma-norma dunia ini. Biarkan Allah membuat pribadimu menjadi baru, supaya kalian berubah. Dengan demikian kalian sanggup mengetahui kemauan Allah--yaitu apa yang baik dan yang menyenangkan hati-Nya dan yang sempurna.



MESSAGE :

Don't become so well-adjusted to your culture that you fit into it without even thinking. Instead, fix your attention on God. You'll be changed from the inside out. Readily recognize what he wants from you, and quickly respond to it. Unlike the culture around you, always dragging you down to its level of immaturity, God brings the best out of you, develops well-formed maturity in you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan memberikan komentar