Pagi ini saya mengantar istri dan anak-anak saya ke tempat kerja dan sekolah mereka. Sesampai di sekolah, saya melihat ada sekumpulan bapak yang sedang berkumpul di area parkir , ketika saya sedang memarkir sepeda motor VEGA ZR [yang jelas PUNYA TUHAN nech..], seorang bapak dari kumpulan tadi melontarkan sebuah pengumuman kepada teman-temannya. "Nah ....ini ada pak Sonny; pak ini ada yang mau tanya".
"Mengapa YESUS mengajarkan kepada kita agar LEBIH BAIK MEMBERI dari pada DIBERI ?", tanya seorang bapak lain dalam kelompok tersebut. Dengan cepat saya berdoa dalam hati saya "TUHAN beri hikmatmu pertolongan mu", yah mendekati seperti itulah doa-doa yang sering saya ucapkan kalau ada manusia yang bertanya mengenai iman KEKRISTENAN dimana saya hidup didalamnya.
Akhirnya dengan cepat juga.... bak "E-mail super express" jawaban itu datang !, saya mendapatkan jawaban sebagai berikut : Misalkan ...ada seorang yang mengadopsi anak, dan orang itu berkata : kamu mau aku adopsi jadi anak?, TETAPI kamu harus mengikuti peraturan-peraturan ku, kalau tidak mau ya sudah...tidak apa apa, wong tidak ada yang memaksa kok, kamu mau menerima tawaran adopsi ini atau tidak ?"; dan saya ulang jawaban ini beberapa kali kepada mereka dengan penekanan yang sama "JIKA MAU AKU ADOPSI KAMU HARUS MENGIKUTI ATURAN MAIN KU".
Mendadak wajah mereka berubah, dan mereka terdiam, senyum dan wajah sumringah [baca : cerah aja dech] mereka mendadak pudar. Saya tidak tahu apa yang berkecamuk dikepala mereka, yang jelas acara DEBAT PAGI mereka menjadi SUNYI. Mereka seperti kehilangan mood untuk bersilat lidah mereka secara mendadak !.
"Mengapa YESUS mengajarkan kepada kita agar LEBIH BAIK MEMBERI dari pada DIBERI ?", tanya seorang bapak lain dalam kelompok tersebut. Dengan cepat saya berdoa dalam hati saya "TUHAN beri hikmatmu pertolongan mu", yah mendekati seperti itulah doa-doa yang sering saya ucapkan kalau ada manusia yang bertanya mengenai iman KEKRISTENAN dimana saya hidup didalamnya.
Akhirnya dengan cepat juga.... bak "E-mail super express" jawaban itu datang !, saya mendapatkan jawaban sebagai berikut : Misalkan ...ada seorang yang mengadopsi anak, dan orang itu berkata : kamu mau aku adopsi jadi anak?, TETAPI kamu harus mengikuti peraturan-peraturan ku, kalau tidak mau ya sudah...tidak apa apa, wong tidak ada yang memaksa kok, kamu mau menerima tawaran adopsi ini atau tidak ?"; dan saya ulang jawaban ini beberapa kali kepada mereka dengan penekanan yang sama "JIKA MAU AKU ADOPSI KAMU HARUS MENGIKUTI ATURAN MAIN KU".
Mendadak wajah mereka berubah, dan mereka terdiam, senyum dan wajah sumringah [baca : cerah aja dech] mereka mendadak pudar. Saya tidak tahu apa yang berkecamuk dikepala mereka, yang jelas acara DEBAT PAGI mereka menjadi SUNYI. Mereka seperti kehilangan mood untuk bersilat lidah mereka secara mendadak !.
untuk diadopsi oleh ALLAH dan menjadi anaknya ......
.........it's free .....
karena kita tidak akan mampu membeli niatan hati ALLAH untuk mengadopsi kita
hanya dengan kerelaan hati-Nya saja tawaran adopsi ini menjadi ada...
TETAPI INGAT
ini adalah tawaran bukan paksaan
dan ketika kita menjadi anak-Nya maka adalah sebuah kewajiban kita
UNTUK PATUH dengan peraturan keluarga dimana Dia menjadi Kepala atas semuanya.
.........it's free .....
karena kita tidak akan mampu membeli niatan hati ALLAH untuk mengadopsi kita
hanya dengan kerelaan hati-Nya saja tawaran adopsi ini menjadi ada...
TETAPI INGAT
ini adalah tawaran bukan paksaan
dan ketika kita menjadi anak-Nya maka adalah sebuah kewajiban kita
UNTUK PATUH dengan peraturan keluarga dimana Dia menjadi Kepala atas semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan memberikan komentar