Dan benar saja bebErapa hari terakhir ini saya mendapati banyak berita tentang timur tengah yan semakin memanas dan memanas, dan panasnya kondisi tersebut ditambah dengan langkah Rusia yang sesuai dengan nubuatan, bergerak menjadi faktor kunci penggenapan YEHEZKIEL 38 tersebut.
Rusia Senjatai Timteng
Moskwa, kamis - Pemerintah Rusia semakin serius membangun kembali citra kekuatan militernya dengan membantu mempersenjatai dua negara di Timur Tengah. Rusia memenuhi kontrak untuk mengirimkan sistem pertahanan udara S-300 ke Iran dan memberikan 10 pesawat bekas MiG-29 secara cuma-cuma ke Lebanon.
Kantor berita RIA Novosti, mengutip sumber-sumber yang dirahasiakan, Kamis (18/12), menyebutkan, Moskwa sebelumnya telah memenuhi kewajibannya untuk menyuplai sistem Tor-M1 ke Iran dan saat ini telah melaksanakan ketentuan kontrak untuk mengirim sistem S-300.Tor-M1 adalah sistem peluru kendali jarak pendek darat ke udara. S-300 merupakan senjata paling mutakhir yang bisa melacak target-target dan menembak pesawat yang berjarak 120 kilometer. Sistem senjata ini dikenal Barat dengan nama SA-20.
Pada Oktober, Kementerian Luar Negeri Rusia membantah spekulasi bahwa Moskwa akan menjual sistem S-300 yang bisa membantu Iran mematahkan serangan udara musuh bebuyutannya, Israel dan Amerika Serikat, terhadap fasilitas-fasilitas nuklirnya. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia ketika itu mengatakan tidak berniat menjual persenjataan ke ”wilayah yang bermasalah”.
Israel, AS, dan beberapa negara lain mencurigai Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir, dengan bersembunyi di balik program nuklir sipilnya. Akan tetapi, tuduhan-tuduhan itu terus dibantah Iran.
”Kerja sama teknik dan militer Rusia dengan Iran memberikan sebuah dampak positif terhadap stabilitas di kawasan,” RIA mengutip Alexander Fromin, Wakil Ketua Kerja Sama Teknik Militer Rusia.
Kendaraan lapis baja
Rusia memberikan pesawat- pesawat tempur MiG-29 ke Lebanon, diikuti dengan perundingan di Beirut untuk menjual kendaraan-kendaraan lapis baja Rusia guna memperkuat Angkatan Darat Lebanon.
Kepala Badan Kerja Sama Teknik dan Militer Pemerintah Federal Rusia Mikhail Dmitriyev, Rabu, menjelaskan, pengiriman persenjataan Rusia ke Lebanon sekarang ini memungkinkan karena situasi di sana sudah stabil.
Meski demikian, penyerahan pesawat-pesawat tempur Rusia ke Lebanon kemungkinan akan memicu ketidaksenangan Israel walaupun beberapa pengamat meragukan hal itu.
”Dengan beberapa pengecualian yang sudah diketahui bersama, Lebanon selalu dan tetap menjadi negara di kawasan ini yang condong ke Barat. Jadi, saya tidak melihat (penyerahan pesawat tempur itu) sebagai tantangan langsung (terhadap Israel atau AS),” ujar analis Stanislav Belkovsky.
MiG-29, yang diberi kode Fulcrum oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), merupakan pesawat tempur paling canggih Rusia yang dirancang untuk peran penguasaan udara. Sepuluh pesawat itu tidak akan langsung menantang keunggulan Israel di udara, tetapi bisa mengancam penerbangan lintas batas oleh Israel di atas Lebanon dan Suriah.
Dmitriyev menjelaskan, pesawat-pesawat MiG-29 itu bukan baru, setiap pesawat berbeda-beda masa pakainya. Meski demikian, Rusia akan memperbaiki pesawat-pesawat tempur itu sehingga memenuhi standar normal sebelum dikirim. (Reuters/OKI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan memberikan komentar